Jumat, 31 Oktober 2008

Twilight keren Abiiisss..



Gue mau ngomongin kehebatan novel TWILIGHT.
Ah sumpah, gara-gara tu novel gue jadi nggak bisa berenti melototin buku seharian, sampe lupa makan, mandi, tapi nggak sampe lupa shalat dan lupa sama diri gue sendiri.
Walaupun gue baru baca tu buku kemaren siang, tapi rasa penasaran gue nggak bisa berenti. Kayaknya tu buku udah ngehipnotis gue deh. Sekarang gue jadi ngerasa lagi berada dalam dunia twilight. Stephanie meyer ngebuat gue bener-bener seperti mengalami apa yang dialami sama Isabella Swan, sudut pandang dalam cerita tersebut. Gue pun sama-sama jatuh cinta sama Edward Cullen, cowok yang ngebuat Bella jatuh cinta setengah mati.
Jadi ceritanya gini...
Bella, terpaksa pindah ke Forks, tempat tinggal ayahnya, karena ingin melihat ibunya bahagia dengan ayah barunya, Phil. Kota tiada hari tanpa hujan itu telah mempertemukannya dengan banyak teman yang menganggapnya gadis tidak biasa. Dan juga mempertemukannya dengan Adward, berasal dari yang berdarah dingin, vampir. Adward yang rupawan, telah menyihir kehidupan Bella, menjadi tergila-gila padanya.
Pertemuan pertama mereka amat tidak menyenangkan, Adward menaruh perasaan jijik ketika bertemu dengan Bella untuk pertama kalinya. Berbeda dengan Adward, ketertarikan Bella pada Adward muncul pertama kali ia melihat Adward di cafetaria bersama ke-empat saudara Adward.

Lama-kelamaan keakraban mereka muncul. Di awali, ketika Adward menolong Bella dari hantaman van milik Tyler yang nyaris membunuh mereka berdua. Bella merasakan ada sesuatu hal yang aneh, karena sebelumnya Adward berdiri 4 mobil dari truk miliknya, dan dengan sekejap Adward dapat menolong Bella yang hanya beberapa detik akan terhantam van.

Lalu rasa penasaran Bella memuncak, ketika ia bertemu dengan Jacob, anak teman ayahnya yang pernah memiliki truk yang sekarang jadi miliknya, yang bercerita mengenai legenda asal muasal mereka. Jacob adalah werewolf/serigala jadi-jadian. Jacob yang tertarik pada Bella sejak pertamakali bertemu bercerita tentang rahasia tersebut kepada bella tanpa curiga kalau-kalau Bella membocorkannya. Jacob menjelaskan darimana asal keturunan keluarga Cullen, yang tak lain adalah keluarga Adward. Keluarga Cullen adalah yang berdarah dingin, VAMPIR.

Bella kacau memikirkan hal itu, ia mencoba mencari tau asal muasal vampir. Situs-situs di internetpun ia jelajahi dengan komputer tuanya, hingga menemukan berbagai kesimpulan yang mirip dengan ciri-ciri Adward. Bella teringat akan apa yang pernah dikatakan oleh Adward agar mereka tak usah berteman karena Adward berbahaya untuk dekat dengannya. Akhirnya Bella tau apa yang dimaksud oleh Adward dengan tak usah menjadi temannya.

Udah dah, pokoknya ceritanya seruuuuuuu banget nget nget, nggak sanggup gue nulisnya, capek, udah malem, lagian juga gue belom kelar bacanya, hehe.. Pokoknya nih buku "KUDU BACA" MUST READ !!Bikin penasaran sampe gregetan deh pokoknya.

Oh iya, ini buku udah di filmin lho. dan bakal keluar kira-kira bulan november/desember gitu deh.
tapi sayang, Adward yang di film nggak seganteng yang gue bayangin. Adward yang ini adalah tokoh yang memerankan Cedric di film harpot ke 4.
Huaaa... padahal ya, Adward yang gue bayangin tuh Ganteng, tinggi, staycool, pokoknya perfect banget deh. Tapi berbanding terbalik sama yang di film.
kata temen gue sih, yang milih tokoh Adward ini yang bikin filmnya sediri. PAYAH AH !

Ini Adward di film.



And pasti Twilighters udah pada tau kalo buku lanjutan ini masih ada banyak lagi, yaitu; New moon, Eclipse, and Breaking dawn. And Stephanie Meyer lagi bikin cerita lainnya lagi, apa ya judulnya, jadi lupa, ya pokoknya itu lah, yang gue tau sih, ini bukan lanjutan dari twilight, tapi cerita lain lagi. Kayaknya sih masih ada hubungannya sama Twilight. Bedanya, disini sudut pandangnya bukan Bella lagi, melainkan Adward sendiri. Nggak kebayang, pasti bakal jadi lebih bagus dari yang di perankan sama Bella, hehehe..

Ya udah itu aja yang mau gue ceritakan seputar Twilight. Pokoknya wajib baca tuh novel deh. hehe

see yaa.. gue mau melanjutkan perjalanan gue dalam berimajenasi bersama Bella, dan kegantengan Adward, dan kemanisan Jacob, dah semua tokoh yang ada di tu novel.

Rabu, 22 Oktober 2008

Temen gue kecopetan. .

parah ! kemaren gesti kecopetan, haha. . .
bersambung, bsok gue terusin. .

Jumat, 17 Oktober 2008

wew.. hari senin mid-semesteran

Cepetnyaaa.. kayaknya baru aja kenaikan kelas 4 bulan yang lalu, sekarang udah mau ulangan mid aja. Tahun depan semester 2, abis itu kenaikan kelas lagi, terus kelas 3 deh, terus ujian deh, terus kuliah sastra inggris deh, terus kawin, terus tua, terus dikubur deh ! wakakaka... Serem banget ya, perjalanan manusia itu nggak kerasa cepetnya. Huaa.. jadi takut deh gue..

Hari senin, tepatnya tanggal 20 oktober 2008, sekolah gue akan mengadakan ulangan pertengahan semester atau kerennya mid-semester atau bisa juga di sebut dengan UTS (ulangan tengah semester). huhu.. itulah yang membuat gue stress..

Gue belom sepenuhnya siap mengahadapi hal tersebut. hehe. belom belajar gitu deh maksudnya. Tapi gue bener-bener udah bertekat bakal bagusin nilai-nilai gue di ulangan ini. Gue nggak mau nggak bisa ikut PMDK cuma karena nilai di rapot gue nggak mencukupi.

Makanya, untuk memacu semangat gue, besok, gue and kawan-kawan mau nonton laskar pelangi untuk yang kedua kalinya. Sumpah gue akuin, tu film kerennya bukan maen. Salut deh gue buat Mira Lesmana. Sentuhan karakter di setiap tokohnya kena banget, pas banget sama perannya masing-masing. Udah gitu filmnya dibuat natural banget, karena pembuatan filmnya pun di tempat yang aslinya, belitong, terus artis-artisnya juga dari belitong. Waaah pokoknya TOP BGT dah !! Tapi acungan jempol gue yang paling utama gue persembahkan buat Ikal, alias Andrea Hirata. "Jujur", satu kata buat novel Laskar pelangi. Setiap jalan cerita yang ada dalam novel itu terasa begitu jujur, nggak ada yang dibuat-buat.

Waktu nonton film laskar pelangi, gue ngerasa dapet spirit dari tokoh Lintang, saking inginnya sekolah, dia sampai rela mengayuh sepeda dari rumahnya di pesisir yang berjarak 80 km ke sekolah Muhammadiyah. Bayangin, pergi malem, pagi baru nyampe, OH tidakk!! bedakan dengan jarak dari rumah gue ke 90, cuma 1 km, dan bisa di tempuh hanya dengan waktu 10 menit.

Huaa, pokoknya gue mau nonton lagi, supaya semangat belajarnya.

yasudah sampai disini ngeblognya, udah jam 10, and gue mesti tidur, bangun pagi-pagi, belajar nyetir mobil, les privat, and then Laskar Pelangiiiii.... hehehe..

Kamis, 16 Oktober 2008

Blog pertama gueeee.. hihihi..

Akhirnya setelah sekian lama gue berniat bikin blog, tapi nggak kesampean juga, bukan karena aku tak mengerti cara membuatnya, yang exactly gampang banget bikin blog, hehe, sombong gitu gue.. tapi karena gue males aja. Bukan cuma itu sih, disamping itu, gue juga sibuk sama perkerjaan gue, sebagai seorang pelajar and journalism of Neunzig Magazine.

First, gue akan memperkenalkan diri gue.

Nama : Faizah Aidid
Status : Seorang Pelajar yang kadang malas untuk belajar.
Umur : Udah 16 tahun. Damn! Tambah tua deh gue.
Birthday : 26 july 1992
Hometown : Jakarta
Sekolah : SMAN 90 Jakarta Selatan or Neunzig (dalam bahasa Jerman berarti 90)
Excul : Jurnalis coz gue suka dengan unsur yang berbau tulis-menulis
Kelas : XI IPA I

Gue ituuu, haha, jadi bingung mau nulis apa. Yang pasti gue itu nggak jelek juga nggak cakep. I'm just an Ordinary girl. Gue nggak terlalu pinter di kelas, khususnya di kelas ipa. Kenapa? Karena gue termasuk murid yang malas sekali belajar.
Suasana kelas yang ngebosenin membuat gue tambah nggak nafsu buat buka buku. Alhasil kerjaan gue di kelas cuma tidur, nguap, ngobrol sama temen sebangku gue, Nissa, terus buka situs-situs di internet. Jangan berpikir yang aneh-aneh dulu. Yang gue buka itu bukan situs-situs yang menjurus ke arah pornografi atau sebagainya, tapi nggak lain adalah situs-situs yang dapat menambah wawasan gue. Gue suka banget nyari hal-hal baru di internet. Kayak berita-berita aneh gitu deh.

Menurut gue, guru-guru di Indonesia itu jarang banget yang kreatif. Yang ada mereka itu kebanyakan ngebosenin. Cara mereka dalam mengajar yang monoton, bahasa mereka yang sulit diseimbangkan oleh kemampuan anak dalam berfikir, dan ruang lingkup mengajar mereka yang hanya di sebuah kelas berukuran 4x5cm saja, dengan harus duduk selama hampir delapan jam. OH MY !!
Andai aja kita, para pelajar, nggak hanya belajar di tempat yang namanya sekolahan, mending kalo di lapangannya, lah ini di kelas yang sempit, dengan bangku yang cuma muat buat pantat gue, dan membuat tas gue mesti di taro di meja sebagai tatakan dalam menulis.

Kapan kita bisa belajar di ruang lingkup yang lebih besar? Dimana kita bisa bebas bernafas menghirup oksigen di alam bebas sambil menemukan sesuatu yang lebih memberikan ilmu daripada yang ada di buku yang selama ini kita baca.
Gue yakin, lo juga pernah merasakan kejenuhan dalam belajar sama seperti yang gue alami, bukan hanya pernah, bahkan sering.

Diluar sana, banyak hal yang dapat kita pelajari dan kita teliti. Bahkan, kita bisa lebih mensyukuri nikmat yang Allah kasih, berupa alam nan indah yang penuh dengan rahasia yang mesti kita gali.

Guru di sekolah gue yang membuat gue berfikir, kalo belajar itu bukan hanya di sekolah yang membosankan ini, tapi dimana aja kita bisa belajar. Di jalanan, kita bisa belajar untuk mematuhi lampu lalu-lintas, agar jalanan, khususnya di Jakarta tidak selalu macet. Kedua, kita belajar bagaimana caranya agar lingkungan tetap bersih, dengan membuang sampah pada tempatnya. Ketiga, kita belajar bagaimana besikap empaty/simpati terhadap kaum yang lemah, misalnya fakir miskin, dari situ kita bisa belajar untuk menanamkan sifat saling tolong-menolong, dan menumbuhkan rasa syukur karena ternyata hidup kita jauh lebih baik daripada mereka. Belajar itu bukan hanya untuk sekedar mencari nilai di rapot, atau bukan supaya kita di anggap pintar oleh orang lain yang kepintarannya di bawah kita.
Orang-orang yang di anggap pintar di sekolah belum tentu pintar di lingkungan luar. Sebagian dari mereka mungkin jarang atau bahkan tidak pernah menerapkan ilmu mereka di luar sekolah. Orang yang nilai di rapornya tinggi belum tentu membuang sampah pada tempatnya. Begitu juga guru-guru yang mengajar kita.
Contoh nyata, gue pernah jalan bareng guru yang pernah memarahi gue karena tidak memperhatikan materinya. Ketika di jalan, dia seperti orang awam yang tidak tahu aturan lalu lintas. Dan parahnya lagi, gue melihat dengan mata kepala gue, kalo dia itu dengan seenaknya aja buang sampah di jalanan umum. Arrrggghhh, gimana muridnya bisa pinter kalo guru yang mengajarnya aja kayak gitu????

Sorry...
Bukan maksud gue untuk menjelek-jelekan semua guru yang ada di Negara kita ini, melainkan gue hanya mengeluarkan unek-unek gue selama ini.

ok, see y, i will watch TV, gue mau liat perdebatan antara Barrack Obama vs McCain..